naskah drama asal usul banyuwangi

Petanikuwi banjur manggut-manggut. mula dadia dekne kabeh bebojoan. Ning, ana siji janji sing wis disepakati, yaiku dekne kabeh ora oleh nyeritoke menawa asal-usul Puteri saka iwak. Nek janji kuwi dilanggar jare bakal kedadean petaka dahsyat. Sakwise nganti neng desane, para warga desa gempar ndeleng prawan ayu bareng petani kesebut. NaskahDrama ASAL-USUL KOTA BANYUWANGI Nita Nita Kedua pengawal tersebut mengejar Raden tapi mereka kehilangan jejak Raden di tengah hutan Pengawal 1. Cerita rakyat bahasa jawa roro jonggrang candi prambanan. Asal usul Banyuwangi dengan bahasa Jawa Wonten ing jaman biyen ing panggenan ujung wetan Jawa Timur anggadahi kerajaan ageng ingkang RookieCops adalah salah satu drama asal Korea Selatan yang tayang perdana pada 26 Januari 2022, drama ini telah tayang sampai 4 episode. Skenario Dadakan! 24 Juni 2021, 13:08 WIB. Hiburan Usai Amanda Manopo Protes Alur Sinetron Ikatan Cinta, Lawan Main Arya Saloka Kena Sentilan Awal Mula Viral TikTok hingga Jadi Tren Bahasa Gaul Anak NaskahDrama "ASAL-USUL KOTA BANYUWANGI" Desember 29, 2013 p ada zaman dahulu dikawasan ujung timur Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. Salahsatu kerajaan kecil yang menjadi taklukan Majapahit adalah Kerajaan Blambangan yang terletak di Banyuwangi. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang bangsawan dari Klungkung, Bali, bernama Adipati Kebo Marcuet. Naskah Drama "ASAL-USUL KOTA BANYUWANGI". Nov 2013 (3) Sep 2013 (1) Wo Kann Ich Reiche Männer Kennenlernen. - Banyuwangi adalah nama kabupaten yang terletak di ujung paling timur Provinsi Jawa Timur. Daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Bali ini memiliki bentang alam yang begitu indah dan menjadi daya tarik wisatanya. Selain itu, Banyuwangi dikenal memiliki banyak julukan, mulai dari Bumi Blambangan, Kota Osing, hingga Kota Bumi Blambangan sendiri dapat ditelusuri dari sejarah Kota Banyuwangi pada masa kerajaan. Baca juga Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Ambon Asal-usul nama Banyuwangi Asal-usul nama Banyuwangi dapat ditelusuri dari Legenda Sri Tanjung. Konon, dahulu kala wilayah ujung timur Pulau Jawa diperintah oleh seorang raja bernama Prabu menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh Patih Sidopekso, yang memiliki istri cantik bernama Sri Tanjung. Prabu Sulahkromo pun terpikat dengan kecantikan Sri Tanjung, dan segera muncul akal licik untuk memerintah Patih Sidopekso menjalankan tugas yang tidak mungkin dilakukan manusia biasa. Selama Patih Sidopekso menjalankan tugasnya, Prabu Sulahkromo berusaha merayu Sri Tanjung, tetapi tidak berhasil. Ketika Patih Sidopekso kembali, raja justru memfitnah Sri Tanjung telah menggodanya. Akibat hasutan raja, Patih Sidopekso pun menemui istrinya dengan penuh kemarahan dan tuduhan yang tidak beralasan. Baca juga Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Gaza Uploaded byridanorma 100% found this document useful 3 votes9K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 3 votes9K views3 pagesNaskah Drama BanyuwangiUploaded byridanorma Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 100% found this document useful 3 votes9K views2 pagesDescriptionNaskah Drama BanyuwangiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes9K views2 pagesNaskah Drama BanyuwangiJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Banyuwangi - Asal Usul nama Banyuwangi tak terlepas dari kisah Sri Tanjung-Sidapaksa. Kisah itu telah dibukukan dengan 6 itu berjudul 'Sri Tanjung Hidup Kembali' itu ditulis budayawan Aekanu Hariyono dan diterbitkan sejak 2020. Buku tersebut dilengkapi dengan gambar terdapat terjemahan 6 bahasa di dalamnya. Yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Osing bahasa Banyuwangi, Bahasa Jawa, Bahasa Spanyol, dan Bahasa Perancis. "Kami sengaja buat dengan 6 bahasa. Agar buku ini tak hanya bermanfaat di tingkat lokal saja. Tapi juga internasional," ujarnya kepada detikJatim, Kamis 3/3/2022.Aekanu mengaku, pembukuan kisah Sri Tanjung-Sidapaksa ini dilakukan agar cerita cikal bakal nama Banyuwangi ini terus bisa dinikmati oleh masyarakat. Sebab, kisah ini memiliki filosofi yang penting bagi warga Banyuwangi."Sri Tanjung dipercaya oleh masyarakat Banyuwangi sebagai sosok wanita yang tidak hanya cantik, tapi watak dan kepribadiannya perlu diteladani. Yaitu sopan, lembut, setia pada suami, taat, jujur, pemaaf, dan berani berkorban demi membela kebenaran," lanjut mengatakan bahwa dalam kisah Sri Tanjung yang beredar, dia meninggal dibunuh suaminya, Sidapaksa. Namun dalam buku karya Aekanu, Sri Tanjung bisa hidup kembali."Sri Tanjung dihidupkan oleh Batari Durga atau Batari Uma. Dia disucikan dan terbebaskan dari kutukan oleh Sadewa ayah Sri Tanjung," ujar Sri Tanjung dianugerahi sebuah mustika wadon yang membuat dirinya dikasihi oleh semua makhluk hidup. Serta dia dapat menghidupkan orang mati."Penggambaran air dan Sri Tanjung di relief candi maupun naskah kuno berhubungan dengan penyucian penolak bala atau ruwatan. Air berperan sebagai simbul penyucian, yang berarti perjalanan dari tahap rendah ke tahap lebih tinggi yang berkualitas suci," tambah akhir cerita, Sidapaksa yang menjadi gila setelah membunuh Sri Tanjung juga disembuhkan oleh Betari Uma. Selanjutnya, Sidapaksa diminta untuk meminta maaf kepada Sri Sri Tanjung mau kembali dengan suaminya dengan syarat Sidapaksa harus membunuh Prabu Sulahkrama. Perintah itu pun dilaksanakan."Setelah itu, Sidapaksa menggantikan Prabu Sulahkrama menjadi Raja di Sindureja," pungkas Aekanu. Simak Video "Sego Cawuk, Sarapan Autentik Khas Banyuwangi" [GambasVideo 20detik] hse/fat Naskah Drama Asal Usul Kota Banyuwangi Babak 1 Pada zaman dahulu, di kawasan ujunga Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang yang sangat gemar berburu. Pada suatu pagi, Raden Banterang akan pergi berburu ke hutan. Raden Banterang “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu.” Para Abdi “Baik, Tuanku.” Ketika Raden Banterang berjalan, ia melihat seekor kijang melintas didepannya. Ia pun berusaha mengejar kijang itu sehingga terpisah dari para abdinya. Raden Banterang “Kemana seekor kijang tadi? Akan ku cari terus sampai dapat.” Ia pun menerobos semak belukar dan pepohonan di hutan. Namun, kijang itu tidak ditemukan. Babak 2 Setelah lama berjalan, Raden Banteang tiba di sebuah sungai yang sangat jernih airnya. Raden Banterang “Hemm, segar sekali air sungai ini.” sambil meminum air sungai Setelah minum, ia meninggalkan sungai. Namun, baru beberapa langkah berjalan, ia tiba – tiba dikejutkan dengan adanya kedatangan seorang gadis cantik jelita. Raden Banterang “Ha ? Seorang gadis cantik jelita ? Benarkah ia seorang manusia ? Atau jangan – jangan ia setan penunggu hutan.” bergumam didalam hati Raden Banterang pun memberanikan diri mendekati gadis itu. Raden Banterang “Anda manusia tau penunggu hutan ?” Surati “Saya manusia.” menjawab sambil tersenyum Raden Banterang “Siapakah anda? Dan darimana kamu berasal ?” Surati “Nama saya Surati. Saya berasal dari Kerajaan Klungkung.” Raden Banterang “Mengapa anda bisa berada di tempat seperti ini ?” Surati “Saya berada di tempat ini untuk menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan.” Raden Banterang “Kasihan sekali. Bersediakah anda ikut dengan saya pulang ke istana saya ?” Surati “Baiklah kalau begitu, saya bersedia.” Lalu, mereka pulang ke istana. Tak lama kemudian, Raden Banterang dan Surati pun menikah dan membangun keluarga yang bahagia. Babak 3 Pada suatu hari, Putri Raja Klungkung berjalan – jalan sendirian ke luar istana. Kemudian, ada seorang laki – laki yang berpakaian copang – camping memanggilnya. Rupaksa “Surati ! Surati !!” Surati “Siapakah anda ?” bertanya sambil mengamati wajah laki – laki itu Rupaksa “Ini aku, Surati. Kakak kandungmu, Rupaksa.” Surati “Oh. Ada tujuan apa kakak datang mengunjungiku ?” Rupaksa “Begini Surati, tujuanku datang kesini adalah untuk mengajakmu membalas dendam.” Surati “Membalas dendam ?” Rupaksa “Ya. Kita harus membalas dendam. Raden Banterang lah yang telah membunuh ayah kita, Surati.” Surati “Maaf, kakak. Tapi aku tidak bisa melakukannya.” Rupaksa “Apa ?! Mengapa ?” Surati “Aku sudah diperisteri Raden Banterang.” Rupaksa “Apa ?! Kau harus membalas dendam Surati !Dia telah membunuh ayah kita !” Surati “Tidak bisa. Aku telah berhutang budi padanya karena ia telah menolongku.” Rupaksa “Ya sudah, kalau itu memang maumu. Tapi sebelumnya, aku ada titipan untukmu. Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu.” berkata sambil memberikan sebuah ikat kepala kepada Surati Setelah itu, Rupaksa langsung pergi dari tempat itu. Pertemuan Surati dan Rupaksa tidak diketahui oleh Raden Banterang karena saat itu, ia sedang pergi berburu di hutan. Babak 4 Tatkala Raden Banterang sedang berburu di tengah hutan, ia dikejutkan dengan kedatangan seorang laki – laki berpakaian compang – camping. Rupaksa “Tuanku, Raden Banterang. Keselamatan tuan terancam bahaya yang direncanakan isteri tuan sendiri.” Raden Banterang “Apa ?! Kamu jangan menuduh yang tidak – tidak kepada isteri saya.” Rupaksa “Kalau tuan tidak percaya, tuan bisa melihat buktinya dengan melihat sebuag\h ikat kepala yang diletakkan dibawah tempat peaduannya.” Raden Banterang “Ikat kepala ? Milik siapa itu ?” Rupaksa “Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh tuan.” Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Babak 5 Sesampainya di istana, Raden Banterang lansung menuju ke peraduan isterinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan lelaki yang ditemuinya di hutan tadi. Raden Banterang pun menemukan ikat kepala itu. Raden Banterang “Ha ! Ini dia. Benar kata laki – laki itu. Surati !! Surati !!” Surati “Ada apa ?” Raden Banterang “Kau merencanakan mau membunuhku bukan ?” Surati “Apa ? Tidak. Tidak ada sekali pun keinginan dinda untuk membunuh.” Raden Banterang “Ikat kepala ini sebagai bukti ! Kau meminta tolong kepada pemilik ikat kepala ini untuk membunuhku. Begitukah balasanmu padaku ?” Surati “Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi meminta tolong kepada seorang lelaki !!” Raden Banterang “Aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan !! Sekarang ikut saya !!” Raden Banterang berniat menenggelamkan isterinya di sebuah sungai. Babak 6 Setelah tiba disungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuannya dengan seorang laki – laki compang – camping saat berburu di hutan. Raden Banterang “Aku tahu semua yang akan kamu lakukan dari seorang laki – laki yang berpakaian compang – camping di hutan.” Surati “Lelaki compang – camping ?” Raden Banterang “Ya ! Dialah yang mengatakan bahwa kau ingin membunuhku !!” Surati “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda.” Raden Banterang “Aku tetap tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, Surati !!” Surati “Kakanda suamiku ! Bukalah hati dan perasaan Kakanda ! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda yang bernama Rupaksa itu.” Raden Banterang “Aku tidak ingin mendengar alasan lain lagi darimu !” Surati “Pupaksalah yang akan membunuh Kakanda ! Adinda dimintai bantuan, tetapi Adinda tolak !” Raden Banterang “Kau berbohong !” Surati “Kakanda ! Jika air sungai ini mejadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah ! Tetapi, jika air ini tetap keruh dan berbau busuk, berarti Adinda bersalah !” Raden Banterang “Kau mengada – ada, Surati !!” berkata sambil menghunuskan keris kearah Surati Kemudian, Surati melompat ke tengah sungai dan menghilang. Tak lama kemudian bau nan harum merebak di sekitar sungai. Raden Banterang terkejut. Raden Banterang “Isteriku tidak bersalah ! Air sungai ini harum sekali baunya !” Ia menyesal dan meratapi kematian isterinya dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat. Sejak saat itu, sungai harum baunya itu dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air, dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi. Yang kurang puas download file nya disini Asal_Usul_Kota_Banyuwangi

naskah drama asal usul banyuwangi